Kripik Angel

Beberapa hari lalu gua sama Alif pergi ke Jakarta, kebetulan ketemu temen lama kami, Angel. Dia dan keluarganya punya usaha keripik pedas namanya ‘Nona Angel’, dan kripiknya laku banget. Dia jadi kaya raya, dan dia punya mobil Mercy. Dan kumpulan CD didalam mobil nya Orisinil semua. Jadi kami terinspirasi juga punya usaha jualan keripik. Lalu gua berniat ngundang Angel buat dateng kerumah gua dan bicara soal usaha keripik. Setelah Angel datang kami mulai berbincang-bincang.
‘Sorry ya Angel gua undang lo kerumah gua, berantakan’ kata gua
            ‘Gak apa-apa kok, kebetulan tadi pagi gua abis sarapan di Singapur. Jadi sekalian cuci matalah liat rumah kumuh kayak gini’ kata Angel
            ‘Jadi gini, gara-gara lo kita jadi pengen buka usaha keripik juga’
            ‘Bagus tuh, kebetulan bisnis keluarga gua butuh saingan. Masa gua doang sih yang kaya sendiri’ kata Angel sambil tertawa. Dan kami pun ikut ketawa. Gua berpikir, berarti kita miskin.
            ‘Produksinya lo bikin disini?’ tanya Angel
            ‘Kita bikin didapur, dan gua yang masak’ kata gua
            ‘Sebenernya tadi gua yang pengen masak’ kata Alif memotong pembicaraan. Mungkin dia lupa, terakhir kali dia masakin makanan. Gua mencret-mencret, kayak gunung merapi meletus.
            ‘Oke. Keripiknya kayak gimana?’ tanya Angel
            ‘Pokoknya keripik kita ini beda dari yang pasaran. Keripik kita gak pedes dan gak ada levelnya’ kata gua
            ‘Itu bukannya keripik biasa?’
            ‘Nggak-nggak, pokoknya keripik kita beda’ kata Alif
            ‘Oke. Satu hal yang gua pelajari dari bokap gua. Keberhasilan memang datang dari kerja keras. Nah, lo udah punya keripiknya, produknya, sekalian aja lo jualin. Kalo gak ada penjualan, gak ada masukan. Lu jualan aja didepan monas’ kata Angel
            ‘Oke, makasih ya Angel’ lalu akhirnya Angel meninggalkan rumah gua.
Besoknya, gua langsung membuat keripik untuk dijual pada malam hari nanti. Lalu kami jualan di depan monas.

‘Ky, gimana kalo kita undang artis buat iklanin keripik kita’ kata Alif tiba-tiba
            ‘Boleh, siapa artisnya yang lo kenal?’
            ‘Gua kenal sama Raffi Ahmad’ kata Alif dengan yakin.
            ‘Oh ya. Lu kenal dimana?’
            ‘Jadi waktu itu gua pernah ikutan REG spasi RAFFI dan itu dikirim langsung dari nomer dia’ lalu guadiem menghiraukan Alif yang mulai ngomong gak jelas. Beberapa jam kemudian keripik kita laku habis. Lalu gua dan Alif berniat berinvestasi dalam skala besar.
Beberapa bulan kemudian, kita bangkrut. Dan gak mau jualan keripik lagi. Pokoknya banyak malam minggu gua yang aneh-aneh. Tapi itu memberikan suatu pengalaman unik tersendiri bagi gua, gua bersyukur gua punya sahabat yang setia walaupun ujung-ujungnya selalu gua yang ketimpa sial. Pesan moral dari kejadian ini, “Beruntunglah kalian yang mempunyai sahabat normal, karena jika tidak, akan kayak saya lah jadinya”

Komentar

Postingan Populer