SUPERMON (Surat Perintah Move On)



Mengingat:


Tingkatan Move On jaman sekarang serta keadaan remaja Indonesia yang rentan galau, mudah emosi, baik dari segi lahir maupun batin akan segera disampaikan kepada semua pihak (khususnya anak muda) kapanpun dan dalam kondisi apapun.


Menimbang:


1. Buat yang baru diputusin, perlu adanya ketenangan dan kestabilan emosi jika gagal Move On. Hal-hal yang disampaikan tersebut sangat diperlukan demi ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa SMS mesra dan canda tawa dirinya.


2. Buat yang gagal LDR, perlu adanya kepastian dalam hubungan dalam waktu dekat. Rasa jauh dan kangen yang random kadang membuat pasangan LDR memikirkan kembali hubungannya. Sebuah hubungan yang sering dipertanyakan keabsahannya.



3. Buat yang jomblo, perlu adanya jaminan kepastian untuk mendapatkan pacar sesegera mungkin. Kepastian ini bertujuan untuk melestarikan spesies jomblo yang mudah punah jika mereka berniat mengakhiri hidupnya gara-gara status jomblo yang tak kunjung berakhir.


Ketiga hal di atas adalah alasan kenapa Move On merupakan tindakan yang wajib untuk di sosialisasikan demi mensterilkan tatanan hidup berasmara. Ini menjadi tugas wajib bagi mereka yang mengaku teman, sahabat, orang dekat, saudara, dan mas-mas konter pulsa yang sok akrab karena ketiga pertimbangan di atas memiliki hampir 90% kesamaan, yaitu UJUNG-UJUNGNYA JOMBLO.


Menghimbau untuk yang memiliki pasangan atau sedang berpacaran untuk segera menghentikan aksi-aksi asmara kalian di hadapan insan yang sedang menjalankan proses Move On. Termasuk pasangan yang suka mengumbar kalimat-kalimat mesra di jejaring sosial dan pasangan-pasangan absurd yang suka candle light dinner di toilet mall. Ini untuk melancarkan proses Move On mengingat Move On adalah sebuah proses perubahan inkluisi yang rumit. Apa itu inkluisi? Entahlah.


Menegaskan dan merujuk ketentuan sebagai berikut:


1. Sesuai UUD Move On 45 dalam Bab Berasmara, Jomblo-jomblo terlantar dipelihara oleh negara kecuali jomblo yang pura-pura nggak jomblo. Sudah jomblo, pembohong pula.


2. Indonesia menganut sistem Kebebasan Berasmara, ini bagus buat alasan kenapa masih banyak pemuda-pemudi Indonesia khususnya, yang menyandang status jomblo, karena ngejomblo adalah Hak Seluruh Rakyat Indonesia.


3. Indonesia menganut sistem Demokrasi Berasmara. Pribadi-pribadi jomblo diijinkan untuk mengungkapkan aspirasi mereka melalui demo asal jangan ngerusuh apalagi sampai menjalankan aksi bakar baju distro sambil minum baygon cair.


Imbauan untuk para pelaku Move On (Moveners), untuk segera melakukan 3 K :


1. Kepastian untuk segera men-setting default kondisi lingkungan dengan cara yang positif.


2. Kepastian untuk segera mendapatkan pengganti atau pacar baru.


3. Kepastian untuk segera menjauh dari Baygon, Betadine, Bodrex campur Cola, serta tempat-tempat yang tinggi.


Move On itu butuh proses. Kadang memerlukan proses yang singkat atau rumit. Hasil akhir dari proses Move On adalah gambaran seberapa dewasa kita menyikapi hidup. Untuk mendapatkan ending yang baik dalam proses Move On, kadang kita perlu berkorban. Berkorban sikap, waktu dan perasaan. Begitulah Mengingat:


Tingkatan Move On jaman sekarang serta keadaan remaja Indonesia yang rentan galau, mudah emosi, baik dari segi lahir maupun batin akan segera disampaikan kepada semua pihak (khususnya anak muda) kapanpun dan dalam kondisi apapun.


Menimbang:


1. Buat yang baru diputusin, perlu adanya ketenangan dan kestabilan emosi jika gagal Move On. Hal-hal yang disampaikan tersebut sangat diperlukan demi ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa SMS mesra dan canda tawa dirinya.


2. Buat yang gagal LDR, perlu adanya kepastian dalam hubungan dalam waktu dekat. Rasa jauh dan kangen yang random kadang membuat pasangan LDR memikirkan kembali hubungannya. Sebuah hubungan yang sering dipertanyakan keabsahannya.



3. Buat yang jomblo, perlu adanya jaminan kepastian untuk mendapatkan pacar sesegera mungkin. Kepastian ini bertujuan untuk melestarikan spesies jomblo yang mudah punah jika mereka berniat mengakhiri hidupnya gara-gara status jomblo yang tak kunjung berakhir.


Ketiga hal di atas adalah alasan kenapa Move On merupakan tindakan yang wajib untuk di sosialisasikan demi mensterilkan tatanan hidup berasmara. Ini menjadi tugas wajib bagi mereka yang mengaku teman, sahabat, orang dekat, saudara, dan mas-mas konter pulsa yang sok akrab karena ketiga pertimbangan di atas memiliki hampir 90% kesamaan, yaitu UJUNG-UJUNGNYA JOMBLO.


Menghimbau untuk yang memiliki pasangan atau sedang berpacaran untuk segera menghentikan aksi-aksi asmara kalian di hadapan insan yang sedang menjalankan proses Move On. Termasuk pasangan yang suka mengumbar kalimat-kalimat mesra di jejaring sosial dan pasangan-pasangan absurd yang suka candle light dinner di toilet mall. Ini untuk melancarkan proses Move On mengingat Move On adalah sebuah proses perubahan inkluisi yang rumit. Apa itu inkluisi? Entahlah.


Menegaskan dan merujuk ketentuan sebagai berikut:


1. Sesuai UUD Move On 45 dalam Bab Berasmara, Jomblo-jomblo terlantar dipelihara oleh negara kecuali jomblo yang pura-pura nggak jomblo. Sudah jomblo, pembohong pula.


2. Indonesia menganut sistem Kebebasan Berasmara, ini bagus buat alasan kenapa masih banyak pemuda-pemudi Indonesia khususnya, yang menyandang status jomblo, karena ngejomblo adalah Hak Seluruh Rakyat Indonesia.


3. Indonesia menganut sistem Demokrasi Berasmara. Pribadi-pribadi jomblo diijinkan untuk mengungkapkan aspirasi mereka melalui demo asal jangan ngerusuh apalagi sampai menjalankan aksi bakar baju distro sambil minum baygon cair.


Imbauan untuk para pelaku Move On (Moveners), untuk segera melakukan 3 K :


1. Kepastian untuk segera men-setting default kondisi lingkungan dengan cara yang positif.


2. Kepastian untuk segera mendapatkan pengganti atau pacar baru.


3. Kepastian untuk segera menjauh dari Baygon, Betadine, Bodrex campur Cola, serta tempat-tempat yang tinggi.


Move On itu butuh proses. Kadang memerlukan proses yang singkat atau rumit. Hasil akhir dari proses Move On adalah gambaran seberapa dewasa kita menyikapi hidup. Untuk mendapatkan ending yang baik dalam proses Move On, kadang kita perlu berkorban. Berkorban sikap, waktu dan perasaan. Begitulah


Kaga Jelas juga sih, katro


Komentar

Postingan Populer